Postingan

Cerita tentang kesusahan mas Rusdi membuka barbershop

 Mas Rusdi, dengan semangat membara, akhirnya mewujudkan mimpinya membuka barbershop. Ia menyisihkan tabungannya, meminjam uang dari saudara, dan menyewa ruko kecil di pinggir jalan. Ia menata kursi potong rambut, cermin, dan peralatan cukur dengan penuh harap. Plang bertuliskan “Barbershop Rusdi” terpasang gagah di depan ruko. Namun, kenyataan tak semanis mimpi. Hari pertama buka, hanya beberapa anak kecil yang datang, ingin potong rambut ala “Ronaldo” dengan model cepak dan garis di samping. Mas Rusdi, yang terbiasa memotong rambut orang dewasa, sedikit kesulitan. Hari demi hari, ruko Mas Rusdi sepi. Ia hanya mendapat beberapa pelanggan sesekali, kebanyakan tetangga yang kasihan melihat usahanya. Mas Rusdi mulai cemas. Uang tabungannya menipis, hutang ke saudara belum terbayar, dan biaya sewa ruko semakin mendekat. Ia mencoba berbagai cara untuk menarik pelanggan. Ia memasang spanduk besar di depan ruko, menawarkan potongan harga, bahkan sampai berjualan minuman dingin di depan ...

Cerita Mas Rusdi sang barbershop

 Mas Rusdi, pria bertubuh kekar dengan kumis tipis dan senyum ramah, sudah lama memendam keinginan membuka barbershop. Sejak kecil, ia gemar memotong rambut teman-temannya, bahkan pernah memotong rambut kucing tetangganya (yang berakhir dengan kucing tersebut kabur ketakutan). Akhirnya, setelah bertahun-tahun bekerja sebagai tukang cukur di salon milik Pak Harto, Mas Rusdi memutuskan untuk mewujudkan mimpinya. Ia menyisihkan sebagian gajinya, meminjam uang dari saudara, dan akhirnya berhasil menyewa sebuah ruko kecil di dekat pasar. Dengan tangan gemetar, Mas Rusdi menempelkan plang bertuliskan “Barbershop Rusdi” di depan ruko. Ia menata kursi potong rambut, cermin, dan peralatan cukur dengan hati-hati. Ia juga membeli beberapa poster dan lukisan bertema barber untuk menghiasi dinding. Hari pertama buka, Mas Rusdi deg-degan. Ia duduk di kursi, menunggu pelanggan pertama. Tak lama kemudian, seorang pemuda berambut gondrong masuk. “Mas, potong rambut, ya?” tanya pemuda itu. “Iya, Mas...

Cerita Cinta mas Roesdi sang Pemangkas

Suatu hari ada seeorang yang bernama Roesdi yang sekolah Di Stm Kapal Karam 706 ia jatuh cinta kepada Seorang wanita yang bernama Freya. Mas Roesdi pun iseng ngechat Freya di Instagram  Dan Freya pun menjawab akhirnya Mas Roesdi dan Freya pun pacaran selama 3 Tahun dan waktu Lulus Mas Roesdi dan Freya ingin menuju jalan masing masing. Freya pun masuk JKT48 ia dilarang berpacaran karena golden rules dan Mas Roesdi pun putus dengan Freya pada akhir nya Mas Roesdi pun berkerja sebagai pemotong rambut yang di support teman baik. dan Mas Roesdi pun berkerja sebagai pangkas selama 5 tahun dan Mas Roesdi mendengar kabar bahwa Freya sudah menikah dengan pilihan nya. "Kehilangan seseorang yang kita cinta memang sangat menyakitkan Tapi itu bukan akhir segalanya,Kita bisa bahagia walau tanpa dia" ---Mas Roesdi---